BAHAYA ! KETINDIHAN
![]() |
(www.cigna.co.id) |
Penjelasan Medis
Tentang Ketindihan ǀ LKP. Surya Farma Husada
Artikel : Achmad
Nasikin.,S.Kep.,Ns ǀ Selasa, 12 Januari 2021
Para
peneliti menyimpulkan bahwa, dalam kebanyakan kasus, sleep paralysis (kelumpuhan tidur) atau yang biasa disebut
ketindihan hanyalah tanda bahwa tidak terjadi perpindahan yang mulus dalam
melewati fase-fase tidur. Ketindihan jarang terkait dengan masalah kejiwaan.
Selama
berabad-abad, gejala ketindihan telah dideskripsikan dalam banyak cara dan
sering terkait dengan kehadiran “roh jahat”. Hampir setiap budaya sepanjang
sejarah memiliki kisah-kisah tentang roh jahat yang menakutkan manusia yang tak
berdaya di malam hari. Orang-orang telah lama mencari penjelasan untuk kelumpuhan
waktu tidur yang misterius ini dan perasaan teror yang menyertainya.
Apa
itu Ketindihan / Kelumpuhan Tidur ? Ketindihan atau Kelumpuhan Tidur adalah
perasaan sadar tetapi tidak bisa bergerak. Hal ini terjadi ketika seseorang
melewati antara tahap terjaga dan tidur. Selama transmisi ini, Anda mungkin
tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga beberapa
menit. Beberapa orang mungkin juga merasakan tekanan atau rasa tersedak.
Ketindihan dapat menyertai gangguan tidur lainnya seperti narkolepsi.
Narkolepsi adalah kebutuhan tidur yang sangat kuat yang disebabkan oleh
ketidakmampuan otak untuk mengatur tidur.
Kapan
Ketindihan Bisa Terjadi ? ketindihan dapat terjadi sewaktu-waktu. Jika itu
terjadi ketika tertidur, disebut kelumpuhan tidur hipnagogik atau predormital.
Jika itu terjadi ketika bangun disebut kelumpuhan tidur hipnopompik atau
postdirmital.
Apa yang Terjadi dengan Kelumpuhan Tidur
Hipnagogis ? Saat Anda tertidur, tubuh perlahan –lahan masuk ke tahap rileks.
Biasanya Anda menjadi kurang sadar, sehingga tidak menyadari adanya perubahan.
Namun, jika terdasar saat tidur, Anda mungkin memperhatikan bahwa Anda tidak
dapat bergerak atau berbicara.
Apa
yang Terjadi dengan Kelumpuhan Tidur Hipnopompik ? Selama tidur, tubuh Anda
mengalami pergantian anatara tidur REM / Rapid
Eye Movement (pergerakan mata cepat) dan NREM / Non Rapid Eye Movement (gerakan mata tidak cepat). Satu siklus
tidur REM dan NREM terjadi pertama dan memakan waktu tidur hingga 75% dari
keseluruhan waktu tidur Anda. Selama tidur NREM, tubuh Anda rileks dan
memulihkan diri. Di akhir NREM, tidur Anda berubah menjadi REM. Mata Anda
bergerak cepat dan mimpi terjadi, tetapi bagian tubuh Anda lainnya tetap sangat
rileks. Otot Anda “dimatikan” selama tidur REM. Jika Anda tersadar sebelum
siklus REM selesai, Anda dapat menyadari bahwa Anda tidak dapat bergerak atau
berbicara.
Siapa
yang Mengalami Ketindihan ? Kelumpuhan Tidur? Empat dari setiap 10 orang pernah
mengalami ketindihan. Umumnya ketindihan terjadi pertama kali pada masa remaja.
Namun pria dan wanita dari segala golongan usia dapat mengalaminya. Kelumpuhan
tidur dapat terjadi pada satu keluarga. Faktor-faktor yang mungkin terkait
dengan kelumpuhan tidur meliputi :
-
Kurang tidur
-
Perubahan jadwal tidur
-
Kondisi mental seperti
stres atau gangguan bipolar
-
Tidur terlentang
-
Masalah tidur lainnya
seperti narkolepsi atau kram malam hari
-
Penggunaan obat-obatan
tertentu, seperti untuk ADHD.
-
Penyalahgunaan zat.
Bagaimana
Ketindihan Diobati? Kebanyakan orang tidak memerlukan perawatan untuk
kelumpuhan tidur. Mengobati kondisi yang mendasari seperti narkolepsi dapat
membantu jika Anda cemas atau tidak bisa tidur nyeyak. Perawatan ini mungkin
termasuk yang berikut:
-
Memperbaiki kebiasaan
tidur seperti, memastikan Anda tidur enam hingga delapan jam setiap malam
-
Menggunakan obat
antidepresan untuk membantu mengatur siklus tidur.
-
Mengobati masalah
kesehatan mental yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur.
-
Mengobati gangguan
tidur lainnya, seperti narkolepsi atau kram kaki.
Source:
https://www.webmd.com/sleep-disorders/slepp-paralysis#1.
Komentar
Posting Komentar